Sunday, June 30, 2013

MASSASE OLAHRAGA


PROFILE MASSEUR









                                Nama                    : Taofik Ramdani
NIM                      : 1101070
Kelas                     : PJKR B
Umur                    : 21
Alamat                 : Garut
Alamat kos           : Geger Kalong Girang




Sejarah Massage
  1. Sejarah perkembangan sport massage Dunia.
Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian orang zaman ke zaman. Sejak zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam bentuk dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat ini.
Sport massage tercipta seiring  dengan perkembangan pengetahuan massage dan olahraga, dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Secara kronologis, dari hasil penemuan para ahli yang dapat dikumpulkan tentang sejarah perkembangan sport massage, terdapat pokok-pokok garis besar seperti uraian di bawah ini:
Bangsa Cina Purba. Dari buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU (kira-kira 3000 th SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan (Heilgymnas).
Bangsa India. Sebuah buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan, massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci mulut,menggosok seluruh tubuh kemudian melakukan senam pagi.

Bangsa Mesir dan Persia purba. Dari peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari sungai nil  dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
Bangsa Yunani Purba. Bangsa Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu. Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”.
Seorang dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-roal medis dan massage. Di antara hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA. Dokter lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa dan menyebarkan pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani. Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya pertandingan-pertandingan Gladiator.
Abad ke-sembilan belas. Pada awal abad ke-  19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa Belanda bernama John G Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr. Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya. Bahkan banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof. Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku spor massage.
Pada akhir abad ke-sembilan belas sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport massage. Secara resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport mssage pada tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, masase en Physiotherapie. Di Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.
  1. Sejarah perkembangan sport massage di Indonesia.
Relief-relief di candi Borobudur dan Prambanan yang menggambarkan raja maupun ratu yang sedang dipijat oleh para dayang-dayang telah membuktikan, bahwa budaya pijat sudah dikenal dan digunakan sejak zaman dulu. Kini perawatan semakin populer karena dipergunakan di salon, spa, maupun pusat kebugaran lainnya seperti tempat-tempat refleksi. Di samping pemijat, para terapis spa sekarang juga dituntut menguasai anatomi dan fisiologi tubuh agar menguasai keterampilan pijatan yang nyaman dan sesuai kebutuhan klien mereka.
Sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang Indonesia yang belajar massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian kesehatan. Pada jaman merdeka, terdorong oleh penyelenggaraan Asian Games IV yang membutuhkan banyak tenaga ahli massage, telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di Surakarta, Bandung, dan semarang. Sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada pemusatian latihan Nasional Asian Games, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu keterampilan khusus  di dalam olahraga Indonesia. Dewasa ini massage semakin banyak dipelajari dan menjadi mata kuliah wajib di FIK UM. Dalam hal ini yang diajarkan terutama massage untuk olahragawan, yang ditujukan kepada pembinaan kondisi jasmani.

MASSAGE
1.      PENGERTIAN
-          Massage adalah suatu cara penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak.
Gerakan tangan dalam massage di sebut MANIPULASI
-          Massage adalah seni gerak tangan yang  bertujuan untuk mendapatkan kesenangan dan memelihara kesehatan jasmani.
 Gerak tangan secara mekanis ini akan menimbulkan rasa tenang dan nyaman bagi penerimanya.
Massage dapat diberikan kepada semua orang, laki-laki, perempuan, tua, muda, dewasa maupun anak-anak dan orang-orang yang kita cintai ataupun pada binatang-binatang piaraan.
Kata massage berasal dari kata Arab “mash” yang berarti “menekan dengan lembut” atau kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”.
Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut.
Para pelakunya biasa disebut sebagai masseur untuk pria dan massaeuse untuk wanita.
2.      MACAM-MACAM MASSAGE
1.Sport Massage
2.Segment Massage
3.Cosmetic Massage
4.Macam Massage yang lain
1. Sport Massage
Massage yang khusus digunakan atau diberikan kepada orang-orang yang sehat badannya, terutama olahragawan.
Diberikan hanya kepada orang yang sehat
Macam dan cara memijatnya lebih diutamakan kepada pengaruhnya terhadap kelancaran peredaran darah, Merangsang persyarafan, membersihkan dan menghaluskan kulit, Mengurangi atau menghilangkan ketegangan syaraf dan mengurangi rasa sakit, hingga dapat menidurkan pasien.
Contoh: Sport MASASE BUGAR & BERPRESTASI
2. Segment Massage
Massage yg ditujukan utk membantu penyembuhan thdp gangguan/kelainan-kelainan fisik, terutama disebabkan oleh cuaca, kerja yang kelewat batas, perkosaan atau paksaan (trauma) pada badan serta kelainan pisik yang disebabkan oleh penyakit tertentu.
Contoh: kekakuan persendian sesudah terjadinya radang sendi (arthritis), kelayuan atau kelumpuhan otot karena berkurangnya fungsi syaraf, distorsi atau keseleo pada sendi, rasa nyeri pada tengkuk, sakit boyok pegel” dan sebagainya.
Macam Sg.Massage shiatsu, Tsubo, Xigong,Refleksi, Frirage, dll.
3. Cosmetic Massage
massage yang khusus ditujukan untuk memelihara serta meningkatkan kecantikan dan keindahan, baik kecantikan muka maupun keindahan tubuh beserta bagian-bagiannya.
4. Macam Massage yang lain
   Massage untuk merangsang jantung, erotic massage, sensuele-massage, serta bentuk-bentuk massage yang lain.

3.      TUJUAN MASSAGE
Pada dasarnya massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu absorpsi (penyerapan), sekresi ( pengeluaran, serta memperlancar distribusi energi dan nutrisi ke dalam jaringan, selain itu massage dapat memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf.
Massage dapat:
• Menjaga tubuh secara umum dalam kondisi yang lebih baik.
• Mencegah cedera dan hilangnya mobilitas.
• Merawat dan memulihkan mobilitas pada cedera jaringan otot.
• Meningkatkan kinerja.
• Memperluas keseluruhan kehidupan karir olahraga Anda


4.      PENGARUH MASSAGE
Efek massage terhadap jaringan bersipat mekanis, reflektoris dam khemis.
a. Efek mekanis : Dengan teknik menekan dan mendorong secara bergantian menyebabkan terjadinya pengosongan dan pengisian pembuluh vena dan lymph, sehingga membantu memperlancar sirkulasi, membantu sekresi, dan pemberian nutrisi kedalam jaringan.
b. Efek Reflektoris : Massage menimbulkan pacuan terhadap syaraf, peredaran darah yang menimbulkan proses vasso kontriksi yang diikuti dengan vasso dilatasi lokal sehingga memperlancar peredaran darah. Selain itu syaraf motorik yang terangsang meningkatkan tonus otot.
c. Efek Khemis : Massage menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang memberi efek dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler.
Efek fisik dari massage
• Pumping - gerakan membelai (stroking) dalam massage akan mengisap cairan melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Dengan meningkatkan tekanan di depan pada teknik stroke, vakum (pengosongan) dibuat di belakang. Hal ini terutama penting dalam ketegangan atau kerusakan jaringan otot sebagaimana otot kencang akan menekan darah keluar seperti spons, menghilangkan jaringan nutrisi vital dan energi untuk perbaikan.
• Peningkatan permeabilitas jaringan - Deep massage menyebabkan pori-pori di membran jaringan terbuka, memungkinkan cairan dan nutrisi untuk melewatinya. Ini membantu menghilangkan produk-produk limbah seperti asam laktat dan mendorong otot untuk mengambil oksigen dan nutrisi yang membantu mereka pulih lebih cepat.
• Peregangan - Massage dapat meregangkan jaringan yang tidak dapat meregang dalam metode biasa. Kumpulan serat otot dapat teregang secara memanjang serta menyamping. Massage juga dapat meregangkan selubung atau fasia yang mengelilingi otot, sehingga melepaskan ketegangan.
• Menguraikan jaringan parut - jaringan parut adalah hasil dari cedera atau trauma sebelumnya dan dapat mempengaruhi otot, tendon dan ligamen. Hal ini dapat mengakibatkan jaringan menjadi tidak fleksibel sehingga rentan terhadap cedera dan rasa sakit.
• Meningkatkan elastisitas jaringan - pelatihan yang keras dapat membuat jaringan keras dan tidak elastis. Ini adalah salah satu alasan mengapa pelatihan yang keras mungkin tidak menghasilkan perbaikan. Massage dapat membantu mengembalikannya dengan cara meregangkan jaringannya.
• Membuka mikro-sirkulasi – Massage dapat meningkatkan aliran darah ke jaringan, begitu pula latihan. Massage juga dapat membuka atau melebarkan pembuluh darah dan peregangannya yang memungkinkan nutrisi ini lewat lebih mudah.



Efek fisiologis massage olahraga
• Pengurangan Nyeri - Ketegangan dan produk-produk sisa metabolisme pada otot dapat menimbulkan rasa nyeri. Massage membantu mengurangi ini dalam banyak cara, termasuk tubuh melepaskan endorfin.
• Relaksasi – relaksasi otot melalui panas yang dihasilkan, sirkulasi dan peregangan. Mechanoreceptors memberikan sensasi sentuhan, tekanan, pemanjangan dan penghangatan jaringan yang dirangsang yang menyebabkan refleks relaksasi.
Efek psikologis massage
• Mengurangi kegelisahan - melalui efek yang disebutkan di atas diinduksi dan relaksasi sehingga mengurangi tingkat kecemasan.
• menyegarkan - jika pijatan dilakukan dengan gerakan cepat seperti apa yang akan dilakukan sebelumnya maka hal ini dapat menghasilkan perasaan yang menyegark
5.      TEKNIK MASSASE
Yang termasuk teknik massage adalah :
1. Manipulasi massage
2. Pelaksanaan massage
3. posisi pasien
4. Penggunaan alat-alat massage
6.      BERBAGAI PEGANGAN MASSAGE :
1. Stroking / Efleurage = Urutan / Elusan

a. Superfisial stroking.
b. Deep stroking
2. Compression = Perasan
a. Kneading/petrissage (memijat)
b. Wringing (memeras)
c. Rolling (Menggeser)
d. Walken (Menekan)
3. Frictions = Gosokan
a. Spiral
b. Circulary
c. Rotary
4. Tapotement = Pukulan
a. Hacking ( Mencincang)
b. Beating (dengan kepalan)
c. Clapping ( dengan telapak jari)
d. Cupping (dengan telapak tangan di cekungkan)
e. Typing ( seperti mengetik)
f. Spatting ( cipratan)
g. Chucking (tarikan lepas)
5. Vibrations = Getaran
a. Palmar (dengan telapak tangan)
b. Knuckle ( dengan kepalan)
6. Shaking = Guncangan
a. Pada lengan (telentang/duduk)
b. Pada tungkai (telungkup)

PENJELASAN :
1. STROKING
Berdasarkan dalamnya tekanan pelaksanaan stroking di bagi menjadi dua macam pegangan, yaitu :
a. Superficial Stroking. Manipulasi ini merupakan elusan lembut pada permukaan kulit sehingga mempunyai pengaruh menenangkan (sadatif). Arah gerakan tidak tertentu, biasanya dilakukan dengan telapak jari atau telapak tangan, manipulasi ini biasa dipakai untuk memulai atau mengakhiri acara massage.
b. Deep Stroking. Manipulasi ini terdiri atas gerakan mengurut atau menggerus kearah pusat (centripetal) secara kontinyudengan tekanan yang lebih dalam.

Bentuk Pegangan Stroking ada 3 macam, yaitu :
1. Palmar (dengan telapak tangan). Jari-jari harus rapat kecuali ibu jari. Seluruh permukaan telapak tangan harus kontak dengan permukaan kuli.
2. Digital (dengan ujung atau telapak jari tangan. Manipulasi ini dikerjakan dengan satu, dua atu seluruh jari tangan.
3. Knuckle (kepalan). Dipergunakan terutama untuk otot-otot yang tebal dan keras.
2.COMPRESSIONS
Dengan manipulasi perasan ini pengaruh stroking diperhebat, sirkulasi diperlancar.
a. Kneading/Petrissage (mengadoni dan memijat).
Kedua bentuk pegangan ini pengertiaanya sering dipersamakan. Kneading/petrissage dilakukan dengan palmar yaitu dengan memegang otot sebanyak-banyaknya kemudian memeras/menekan tanpa menggeser. Jari-jari harus lurus jangan bengkok untuk menghindarkan perasaan sakit terhadap pasien. Pijatan dilakukan berpindah-pindah dari ujung ke central. pijatan dapat dilakukan dengan dua tangan bersama-sama atau bergantian, dalam hal ini satu tangan memegang otot dan yang lainnya memijat.
b. Wringing (perasan)
Pegangan ini seperti memeras kain cucian, tangan bergerak bertentangan yang satu mendorong dan yang lain menarik, gerakan pindahnya menuju ke jantung.
c. Rolling (menggeser)
Pegangan ini dimulai dengan sikap memegang otot seperti pada petrissage, yang dilakukan oleh tangan yang terjauh sedang tangan yang lain memegang dan mengangkat otot di abgian yang lebih dekat ke pusat. Gerakan memeras dilakukan oleh tangan yang terjauh dengan merapatkan telunjuk ke ibu jari, kemudian tangan lain bergeser ke arah pusat sambil mengangkat otot disusul gerak perasan berikutnya.
d. Walken.
Pegangan ini dikerjakan dengan dua tangan. Misalnya tangan kiri berada pada bagian proksimal, memegang otot dengan ibu jari dan jari-jari yang lain terpisah. Tangan kanan memegang otot tadi pada bagian dital dengan posisi ibu jari berada di antara telunjuk dan ibu jari tangan kiri. Tangan kiri lebih dulu melakukan pijatan dan sementara itu juga tangan kanan melakukan pijatan dengan ibu jari. Tangan kiri kendur dan menggeser keatas dan melakukan pijatan lagi yang kemudian diikuti tangan kanan.
LAMPIRAN
                                                           
                                                                                                                                                       

1 comment: